Selasa, 27 November 2012

Cerpen Langit



Langit
Karya : Desire 

Duduk termenung di bawah rerumputan.  Melihat langit yang cerah, panas mencekam. Hiro yang saat itu duduk santai sambil memikirkan pelajaran sekolahnya. Di hari itu Hiro selalu saja mengunjungi tempat favoritnya. Ya, tempat di mana. Ia selalu mengingat kejadian yang  dilakukannya. Misalnya saja pelajaran hari ini, ia mendapat nilai terendah pada pelajaran matematika. Melihat nilai saja sudah membuat muka kusut bagi Hiro. “ Ya ampun, padahal udah belajar masih aja dapat nilai jelek”, katanya. Hiro pun langsung beranjak dan pergi pulang ke rumah. Hari semakin gelap dan malam pun tiba. Hiro yang saat itu lagi belajar di kamar mendengar suara jatuhan piring dan membuat Hiro kaget.  Ibu dan ayahnya bertekar satu sama lain yang membuat Hiro merasa frustasi melihat tingkah laku orangtuanya. Lalu Hiro pun menutup telinganya dengan headset sambil mendengar musik kesukaannya dan mulai belajar lagi. 

Pagi pun datang, Hiro pergi ke sekolah dengan bersepeda. Sepanjang jalan Hiro terus mengingat kelakuan orangtuanya yang tak pernah akur. Sejak ayahnya kehilangan perkerjaan dan ibunya selalu membuat kue kering untuk menambah penghasilan keluarga. Tapi, sifat ayah Hiro yang selalu memaksakan Hiro untuk menjadi nomor satu dalam setiap pelajaran sekolah. Membuat Hiro semakin bingung dan pusing, “ Gimana ya... caranya agar aku bisa menjadi nomor satu dalam setiap pelajaranku” katanya sambil mengayuh sepedanya. Sesampainya, di sekolah Hiro langsung duduk dan belajar dengan tenang. Lalu tiba-tiba dari arah belakang kapur melayang langsung mengenai kepala Hiro. “Maaf ... maaf ya, aku nggak sengaja.” Kata perempuan berbaju olahraga itu. Hiro pun diam dan tidak menjawab apapun. Perempuan itu pun menjadi penasaran dengan sikap Hiro yang pendiam dan tenang seperti baja. Kemudian perempuan itu memperkenalkan dirinya, namaku Himeka salam kenal,  ya. Hiro hanya terdiam sambil membaca buku pelajaran dan menutup mukanya. Karena penasaran, Himeka pun langsung mengambil buku pelajaran Hiro dari tangannya.
Hiro terkejut dan langsung mengambil buku pelajarannya. “ Jangan ganggu aku” katanya. Himeka pun langsung tertawa melihat kelakuan Hiro. Hiro pun langsung beranjak  dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Himeka. Hiro berjalan di sepanjang kelas sambil memegang buku pelajarannya.  Bel sekolah pulang sekolah pun berbunyi, Hiro seperti biasanya pergi menuju tempat favoritnya dari situ ia bisa merenungkan kejadian yang dialaminya hari ini. Kemudian seorang laki-laki berjas hitam menghampirinya dan menawarkan sebuah perkerjaan yang membantunya untuk mengembalikan perkerjaan ayahnya. Syaratnya adalah Hiro harus bergabung dan membantunya mengalahkan komplotan yakuza yang dimusuhi oleh laki-laki berjas hitam itu. Ia yakin Hiro bisa membuat strategi yang tepat untuk mengalahkan musuhnya lewat kepintaran Hiro. Akhirnya Hiro pun menyetujui karena ia ingin mengembalikan kondisi keluarganya yang telah hancur seperti gelas pecah.
Malam tiba, sesuai perjanjian. Hiro pun langsung menuju tempat  yang telah direncanakan. Laki-laki berjas hitam bersama komplotannya langsung menghampiri Hiro. Hiro pun membuat strategi untuk membuat musuh keluar dari kandangnya. Suara tembakan pistol pun memulai pertarungan antara komplotan yakuza. Musuhnya pun terjatuh dengan sangat cepat dan sampailah pada pimpinan yakuza itu. Pimpinan yakuza itu langsung melarikan diri dengan mobil hitam yang ada di depannya. Akhirnya suara kemenangan dari pihak laki-laki berjas hitam itu pun terdengar keras sampai ke telinga Hiro. Hiro merasa senang dengan strategi yang ia buat. Sampai akhirnya Ia lupa dengan pelajaran di sekolah, orangtua dan tempat favoritnya. Karena dari sini ia bisa menjadi nomor satu dalam membuat strategi daripada pelajaran sekolah yang dipelajari tiap hari.
Matahari bersinar terang, Hiro terus memikirkan strategi lagi. Suara hp berdering disakunya dan membuka pesan masuk. Hiro pun melihat pesan itu dan langsung pergi menuju tempat yang dipesankan lewat SMS.
Di sana Hiro pun langsung berkumpul dengan komplotan yakuza . Muncullah seorang laki-laki berjas hitam, tinggi dan berbadan besar dengan membawa komplotannya serta perempuan di belakangnya. Hiro pun melihat perempuan itu dan ternyata itu adalah Himeka. Himeka pun juga melihat Hiro. Hiro terkejut ternyata Himeka merupakan anak buah komplotan musuh. Himeka pun tertawa dengan muka polos dan mengatakan pada Hiro. “ Hiro . . . Hiro kamu udah terjebak, aku udah mengamatimu di sekolah mengenai tingkah lakumu, rutinitasmu dan masalah dalam keluargamu” katanya. Himeka mengungkapkan semuanya bahwa ia yang menyebabkan ayahnya kehilangan perkerjaan dan membuat keluarga Hiro hancur untuk menghilangkan bukti-bukti. Bahwa ayah Hiro melihat penyusupan barang ilegal saat ia berkerja.
Mendengar perkataan itu, Hiro bersama komplotan berjas hitam mulai mengangkat pistol dan menembakan satu sama lain hingga akhirnya komplotan di pihak Hiro semuanya terjatuh. Tertinggal Hiro sendiri.
Himeka pun melihat Hiro dengan muka penuh kasihan dan pimpinan yakuza di pihak Himeka itu pun langsung menembakkan pistolnya ke arah Hiro. Lalu Hiro pun terjatuh dan terbaring melihat langit yang membentang luas di depan matanya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

o0o suge

Copyright © 2006-2008 OpeningPersona | Edit Theme By: Anna Desire|Powered byBlogger | Designed by Team PyZam